Salah satu karakteristik struktur bangunan teknik sipil adalah tanah, yang berarti bangunan tersebut harus berdiri diatas tanah atau bangunan tersebut mempunyai pondasi di tanah. Jika kita jeli, banyak sekali struktur yang tidak berdiri di atas tanah, misalnya : struktur baja hotel yang berada di atas kapal, desain struktur baja satelit di luar angkasa, dll. Itu semua merupakan stuktur yang dikerjakan oleh orang- orang yang ahli di bidangnya, dan tidak murni orang- orang teknik sipil saja.
Salah satu masalah utama bangunan teknik sipil yang berdiri di atas tanah adalah Gempa yang besarnya tak dapat diperkirakan dengan pasti dan waktunya yang tidak bisa diprediksikan dengan tepat. Itulah mengapa perencanaan struktur tahan gempa terus dikembangkan sampai saat ini. Proses perencanaan struktur tahan gempa sangat dipengaruhi oleh lokasi serta kondisi tanah. Sebagaimana diketahui bahwa getaran yang disebabkan oleh gempa cenderung membesar pada tanah lunak dibandingkan pada tanah keras atau batuan. Proses penentuan klasifikasi tanah tersebut berdasarkan atas data tanah pada kedalaman hingga 30 m, karena menurut penelitian hanya lapisan- lapisan tanah sampai kedalaman 30 m saja yang menentukan pembesaran gelombang gempa (Wangsadinata, 2006).